Minggu, 14 November 2010

CIKAL BAKAL EKONOMI GLOBAL HINGGA MENJADI KRISIS GLOBAL

Memahami istilah krisis global terkadang masih ruwet, walaupun setumpuk bacaan dan penjelasan telah ter-urai. Mungkin dengan memahami asal-usulnya, istilah pesantren Asbabun-nuzulnya kita bisa mempunyai angan-angan atau rekaan dan bahkan kesimpulan tentang jawaban kenapa badai keuangan yang melanda Amerika ini bisa menerpa semua Negara di dunia. Reporter logiss mencoba melaporkan dan menulis hasil kuliah sehari bersama alumnus Pasca Sarjana Univ. Airlangga jurusan Manajemen Keuangan yang sekarang mengabdi di Genggong tentang Cikal bakal ekonomi global hingga menjadi krisis global

Kok bisa ada istilah ekonomi global, bagaimana asal mulanya?
Berbagai peristiwa penting telah mewarnai dan membentuk arah ekonomi global, diantaranya ; krisis system moneter internasional (Bretoon Woods), krisis utang luar negeri, krisis minyak dan komoditas primer lainnya, munculnya Negara-negara baru, terjadinya Crash di pasar modal internasional 1987, bubarnya Negara Uni soviet yang di ikuti dengan kecenderungan menuju Free market Socialism, dan integrasi eropa menuju uni moneter eropa. Semua secara terpisah maupun simultan menunjukkan bahwa kita hidup dalam dunia yang semakin terintegrasi. Gejala globalisasi menjadi suatu keniscayaan. Suatu hal yang tidak bisa di hindari, bahkan kecenderungan ini menimpa Negara-negara yang tadinya mengisolasi diri terhadap dunia luar. Di sadari atau tidak, telah terjadi transformasi dari nasionalisasi ke regionalisasi dan akhirnya globalisasi.

Ketika di Tanya apa faktor ekonomi pendorong utama globalisasi yang melanda dunia?
Nara sumber menjawab, menurut referensi yang saya baca, ada dua faktor utama di balik globalisasi. Pertama ; Adanya dorongan investasi (Investment Push) yang di mulai dari adanya Marshall Plan, di mana Negara-negara Eropa barat dan Jepang yang tadinya sempat kacau balau perekonomiannya akibat perang dunia II dengan injeksi bantuan luar negeri dari Amerika serikat terbukti bangkit kembali. Tak pelak lagi mengalirlah bantuan dari amerika dalam bentuk hibah nonmiliter dan modal jangka panjang kepada Jerman Barat, Italia, Jepang, Inggris dan Perancis. Sejarah mencatat Negara-negara penerima bantuan tersebut berhasil dalam melakukan program rekonstruksi ekonominya, belakangan malah Negara-negara tersebut berbalik menjadi donator utama yang memberikan pinjaman dan sekaligus investor utama yang melakukan investasi asing.
Kedua ; Adanya GATT merupakan penarik utama di sisi permintaan, bagi Amerika ini merupakan pelengkap dari Marshall Plan sekaligus terbukanya akses bagi komoditi produksi AS ke pasar Eropa dan pasar lainnya, dan akhirnya lahir liberalisasi perdagangan. Gelombang globalisasi ini semakin kuat terutama di akibatkan oleh aliran dana dan modal semakin menembus batas Negara mengukuhkan fenomena nationless and borderless States, Investor asing semakin getol membeli dan menjual asset financial dan riil, investasi internasional dalam bentuk obligasi dan surat berharga pasar uang meningkat secara dramatis akibat di longgarkannya hambatan yang tadinya menghalangi transaksi antar Negara. Nah ini pada gilirannya mengakibatkan semakin populernya strategi pembiayaan dan portofolio internasional. Institusi-institusi asing semakin gencar menembus pusat-pusat keungan dunia dan regional, pada gilirannya fenomena ini menyebabkan menjamurnya praktik perbankan internasional, perusahaan semakin banyak mencatatkan dan menawarkan sahamnya di pasar modal internasional sehingga memungkinkan transaksi saham berlangsung 24 jam, ini kian menjadi pilihan pembiayaan usaha utama bagi perusahaan dan pemerintah di Negara manapun. Terjadilah system ekonomi global.

Benang merah apa yang bisa di ambil dari system ekonomi global dan krisis financial global saat ini ?
Lho jawabannya kan udah jelas, globalisasi telah mengubah pola hubungan financial, perdagangan dan hubungan ekonomi lainnya yang pada gilirannya menimbulkan gejala menyatunya ekonomi semua bangsa. “ Kita hidup dalam dunia tanpa batas” ketika system ekonominya sudah global, apapun yang terjadi di belahan dunia akan berdampak ke belahan dunia bagian lainnya, Cuma kadar dampaknya yang berbeda. Kebetulan saat ini badainya menerpa Negara besar seperti Amerika yang merupakan salah satu kekuatan besar ekonomi dunia, makanya terasa seperti Tsunami keuangan yang menghentak semua Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar